Teknokra.id- Halo sobat Teknokra! Kol, atau kubis, dikenal sebagai salah satu sayuran yang kaya akan nutrisi seperti serat, vitamin C, dan berbagai antioksidan. Sayuran ini sangat bermanfaat jika dikonsumsi dalam keadaan segar atau dimasak dengan cara yang tepat. Namun, kebiasaan masyarakat yang mengolah kol dengan cara digoreng justru bisa menghilangkan manfaat sehatnya, bahkan berisiko bagi tubuh.
Ketika kol digoreng, suhu tinggi memicu reaksi kimia yang menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida. Zat ini terbentuk dari interaksi antara asam amino dan gula dalam suhu tinggi, dan menurut berbagai penelitian, akrilamida bersifat karsinogenik atau dapat meningkatkan risiko kanker bila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, proses penggorengan juga menghilangkan sebagian besar kandungan vitamin dan serat dalam kol. Kol yang awalnya rendah kalori dan tinggi gizi bisa berubah menjadi makanan tinggi lemak bila digoreng menggunakan minyak berulang kali, sebagaimana yang umum terjadi di warung makan atau rumah makan padang.
Efek lain yang sering tidak disadari adalah dampaknya terhadap sistem pencernaan. Kol memang mengandung senyawa yang bisa memicu gas di perut, tapi saat digoreng, proses ini makin diperparah karena minyak dapat memperlambat proses pencernaan. Akibatnya, perut bisa terasa kembung atau tidak nyaman.
Dengan mempertimbangkan risiko tersebut, ada baiknya kita mulai bijak dalam mengonsumsi kol. Mengolahnya dengan cara direbus, dikukus, atau ditumis ringan bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dibanding menggoreng. Kesehatan tubuh kita sangat bergantung pada kebiasaan sehari-hari, termasuk bagaimana kita mengolah makanan (Penulis: Nadia Felisa).