Mengenal Pi’il Pesenggiri

Teknokra.id - Lampung dikenal memiliki banyak keragaman suku, adat dan budaya. Dari sekian banyak adat budaya di Lampung ada kebiasaan atau tumpuan hidup masyarakat Lampung. Tumpuan hidup sama saja dengan pedoman hidup masyarakat Lampung mulai dari tutur kata, tata krama, sopan santun dan juga cara bergaul masyarakat suku Lampung. Pada masyarakat Lampung itu dikenal dengan Pi’il Pesenggiri.

Pi’il pesenggiri (Pasunggiri, Pusanggiri) adalah tuntunan atau tumpuan serta haluan bagi penduduk dari suku atau adat Lampung.Arti dari rancangan dari piil pesenggriri yaitu dari individu satu ke individu lainnya.Pi’il pesenggiri di gunakan untuk haluan berfikir,bertindak dan berperilaku oleh masyarakat suku Lampung dimanapun mereka berada. Di dalam piil pesenggriri mengandung nilai-nilai dan norma yang mengatur tata hidup masyarakat suku adat Lampung. Piil pesenggiri memiliki nilai-nilai luhur yang hakiki dan memberi tahu kebiasaan serta adat dalam jati diri dari masyarakat suku Lampung, di kerenakan nilai-nilai luhur terdapat di dalam falsafah hidup Masyarakat suku sesuai dengan kenyataan masyarakat Lampung.

Di dalam piil pesenggiri terdapat banyak aspek yaitu nemui nyimah atau biasa di sebut ramah tamah dalam menyambut tamu. Nengah nyappur mudah berbaur dalam masyarakat, dan sakai sambayan tolong menolong dan bergotong royong.

Pesenggiri, memiliki makna: Sangat tidak mudah menyerah, tidak mengenal dengan rasa takut serta pantang sekali untuk mundur setiap melalui dan menghadapi segala tantangan dan hambatan yang muncul didalam kehidupan. Keberanian Menurut pesenggiri yang membuat keberanian merupakan bagian dari harga diri.

Juluk-Adok, atau bujuluk buadok yang di kenal masyarakat pesisir memiliki makna: Selalu menggunakaan sebutan nama yang baik terhadap diri kita sendiri maupun Untuk lain. Panggilan yang baik bukan untuk orang lain saja yang terhormat, namun juga di tunjukkan untuk diri yang bermartabat dan berwibawa.

Nemuy-Nyimah, memiliki makna: suka atau senang mengunjungi dan dikunjungi dengan sikap yang sangat ramah dan sopan serta pemurah.

Nengah-Nyappur, memiliki makna: Selalu berbaur ditengah masyarakat, dengan arti selalu bersosialisasi dengan masyarakat dan sehingga Memperluas hubungan pertemanan dan kekeluargaan dengan semua orang.

Sakay-Sambayan, memiliki makna: Selalu bersikap t tolong-menolong dan suka bergotong-royong dalam hubungan persaudaraan dan kekeluargaan. Sehingga segala persoalan bersama dapat diselesaikan pula secara bersama-sama (Penulis: Dede Maesin).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel