Stratifikasi Sosial (Pengertian, Sifat, Contoh, dan Dampak)

Teknokra.id - Jika kamu telah memasuki masa SMA, pasti akan menemukan materi mengenai stratifikasi sosial. Apa sih stratifikasi sosial itu?

Nah, sebelum kamu bingung ketika ditanya oleh gurumu, Teknokra.id akan menjelaskan secara singkat apa itu stratifikasi sosial, mulai dari pengertian, sifat, contoh, hingga akibat yang ditimbulkannya. Mari kita simak pembahasan yang satu ini!

Stratifikasi Sosial (Pengertian, Sifat, Contoh, dan Dampak)

Pengertian

Pada dasarnya stratifikasi sosial adalah perbedaan dari kelompok atau masyarakat tertentu ke dalam lapisan-lapisan secara bertingkat atau vertikal. Menurut Max Weber, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilage, dan prestise. Contoh status sosial dalam lingkungan kemasyarakatan seperti adanya pembagian jenjang status dalam kehidupan di masyarakat sekitar. Dalam bidang kekayaan, ada masyarakat yang memiliki perekonomian bawah, perekonomian menengah, hingga perekonomian  atas. Untuk bidang kehormatan, ada seseorang yang menjadi ustad, kiai, habib, dan lainnya. Dalam bidang pendidikan, seperti di lingkungan kuliah, ada yang belajar di semester 1, 2, 3, dan lainnya atau mahasiswa di S1 S2 atau S3.

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

Pertama, stratifikasi sosial tertutup ialah sistem lapisan sosial masyarakat yang sulit untuk melakukan perpindahan status dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain atau dari lapisan bawah ke lapisan atas. Hal ini dikarenakan stratifikasi sosial tertutup merupakan status yang sudah tertanam dalam lingkungannya, baik karena keluarga, kelahiran, atau keturunan. Contoh stratifikasi sosial tertutup ini adalah, seperti adanya pemberian nama mahzab dalam agama Islam. Pemberian mahzab tersebut sebagai penanda bahwa golongan atau masyarakat tersebut mempunyai keturunan tertentu yang sudah disepakati dan memiliki aturan-aturan tertentu. Sebagai contoh aturannya adalah seorang anak laki-laki yang memiliki mahzab boleh menikahi seorang gadis di luar mahzabnya dan status dari laki-laki dan perempuan tersebut tetaplah ada. Namun, berbeda ketika wanita yang memiliki mahzab menikahi seorang laki-laki yang tidak memiliki mahzab yang di mana status mahzab tersebut akan hilang.

Kedua, stratifikasi sosial terbuka ialah sistem pelapisan sosial yang bersifat dinamis. Sistem pelapisan ini juga memberikan kesempatan kepada individu atau kelompok untuk dapat berpindah dari lapisan bawah ke lapisan atas atau sebaliknya. Contoh pelapisan atau pengelompokan dalam taraf ekonomi atau kekayaan. Seperti yang kita tahu di dunia yang luas ini ada banyak sekali orang yang memiliki kekayaan besar. Orang-orang tersebut saling berlomba untuk menduduki ranking orang terkaya di dunia, dan tentu ranking tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan kekayaan yang dimiliki oleh orang tersebut. Salah satu contohnya persaingan Bill Gates dengan Jeff Bezos yang saling menduduki posisi tertinggi secara bergantian.

Ketiga, stratifikasi sosial campuran yaitu penggabungan antara stratifikasi sosial tertutup dengan stratifikasi sosial terbuka. Contoh, seorang miliarder dari Dubai yang memiliki mahzab keluarga yang tertutup. Namun, secara perekonomian dia adalah salah satu orang terkaya di dunia, dan mampu tercatat di dalam World Record sebagai orang terkaya.

Dampak dari Perbedaan Stratifikasi Sosial

Kamu pasti percaya kan, bahwa suatu hal yang dilakukan pasti ada akibatnya? Hal demikian juga terjadi pada perbedaan stratifikasi sosial. Dampak dari perbedaan stratifikasi sosial tersebut di antaranya

1. Dapat bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota

Hal ini dapat disebabkan karena dalam sebuah kelompok masyarakat biasanya memiliki latar belakang, tujuan, dan cita-cita hidup yang sama. Oleh karena itu, dapat menambah rasa kebersamaan dan solidaritas di dalam kelompoknya.

2. Dapat hancur atau retaknya kesatuan kelompok

Hal ini dapat terjadi karena bentuk-bentuk perasaaan, kebutuhan, dan pandangan hidup seseorang yang dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya.

3. Adanya perubahan kepribadian seorang individu

Stratifikasi atau lapisan sosial dalam masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Hal ini dapat saja terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan luar yang menyebabkan pola pikir dan kepribadian berubah.

4. Hancurnya harta benda atau jatuhnya kondisi hidup orang lain

Perbedaan stratifikasi sosial dapat menyebabkan adanya perselisihan antara lapisan-lapisan masyarakat lainnya. Hal ini bisa menyebabkan mereka saling menjatuhkan satu sama lain demi menduduki status sosial yang terbaik menurut mereka.

Nah, itulah dia penjelasan mengenai stratifikasi sosial. Semoga bermanfaat (Penulis: Fauzan Muhammad Al Hazmi).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel