Alasan Dibalik 1 Jam adalah 60 Menit

Teknokra.id - Hai sahabat Teknokra! Kamu pernah ga sih bertanya-tanya, kenapa 1 jam itu 60 menit? Kenapa ga 100 menit atau lebih singkat biar kalau sekolah gaperlu lama-lama?

Nah, Teknokra.id akan coba menjawab pertanyaan tersebut. Berikut adalah fakta terkait alasan mengapa 1 jam 60 menit, dan 1 menit 60 detik. Yuk disimak!

Alasan Dibalik 1 Jam adalah 60 Menit

1. Siapa pencetusnya?

Yang pertama kamu harus tahu dulu asal usul dari sistem perhitungan waktu. Jadi, yang menciptakan sistem perhitungan waktu adalah bangsa Babilonia. Lebih tepatnya adalah Hippasus dan juga astronom Yunani.

2. Kenapa 60?

Jadi alasannya ternyata cukup sederhana loh! Angka 60 sangat memudahkan hitungan waktu. Kenapa demikian? Coba kamu perhatikan, angka 60 merupakan angka yang mudah dibagi. Kamu bisa bandingkan dengan angka 100 ataupun angka yang lain. 

Angka 60 bisa dibagi dengan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Jadi untuk menyebutnya pun akan sangat mudah. Bisa menjadi 1 jam, setengah jam, 20 menit, seperempat, dan seterusnya.

3. Lalu kenapa sehari 24 jam?

Nah, kalau 1 jam 60 menit, kenapa 1 hari justru hanya 24 jam? Bukan 60 jam? Jawabannya sederhana juga ya. Jadi bangsa Babilonia menggunakan basis perhitungan yaitu 12. Jika di Indonesia berbasis 10. Lain halnya dengan mereka. 12 juga merupakan angka yang mudah dibagi loh! Mereka juga membagi waktu dari matahari terbit hingga terbenam menjadi 12 bagian. Makanya, sehari menjadi 24 jam.

4. Apakah perhitungan waktu bisa diubah?

Jawabannya bisa saja ya. Akan tetapi ini cukup sulit dilakukan. Bahkan, pada tahun 1794, di Prancis sempat ada usulan untuk membagi waktu menjadi  10 jam, setiap jam 100 menit. Namun, usulan tersebut ditolak. Kenapa? Alasannya sama, karena pembagian waktunya menjadi sulit. Selain itu, masyarakat juga sudah terbiasa dengan perhitungan waktu yang digunakan hingga saat ini.

Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai alasan kenapa 1 jam itu 60 menit. Bayangkan saja jika sistem perhitungan waktu kita diubah. Wah, pasti ribet banget ya (Penulis: Dwindy Monica).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel