Review Buku Berani Tidak Disukai Karya Fumitake Koga dan Ichiro Kishimi

Teknokra.id - Berani Tidak Disukai, atau Courage to Be Disliked dalam versi Inggris, ditulis oleh dua penulis berasal dari Jepang, Fumitake Koga dan Ichiro Kishimi. Buku ini kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU). Buku ini masuk ke dalam kategori self-improvement dan telah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar di seluruh dunia.

Buku Berani Tidak Disukai membahas mengenai teori dari salah satu psikolog ternama pada abad kesembilan belas, Alfred Adler, yang dibagi menjadi lima bab. Berani Tidak Disukai berisikan alur percakapan dari dua tokoh, seorang filsuf dan seorang pemuda yang bersikeras untuk mematahkan teori–teori Alfred Adler. 

Review Buku Berani Tidak Disukai Karya Fumitake Koga dan Ichiro Kishimi

Dinamika yang tercipta antara sang pemuda yang selalu berusaha untuk menentang teori Alfred Adler dan seorang filsuf yang berkepala dingin ini lah yang membuat seisi buku menjadi sangat menarik. Sering kali pertanyaan yang dilontarkan oleh sang pemuda sangat mewakili pertanyaan–pertanyaan yang ada di dalam kepala para pembaca.

Teori psikologi Alfred Adler sendiri telah mendapatkan dukungan secara luas sejak abad kesembilan belas, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Teori dari psikolog tersebut banyak didukung oleh berbagai macam kalangan karena dapat memberikan jawaban yang lugas dan tidak berbelit-belit. 

Teori Alfred Adler dibahas menjadi lima bab yang berpusatkan pada bahasan yang berbeda-beda. Lima bab itu sendiri bernamakan ‘Malam Pertama’, ‘Malam Kedua’, ‘Malam Ketiga’, ‘Malam Keempat’, dan ‘Malam Kelima’ dengan sub bab yang membahas hal-hal berbeda. Nama dari masing-masing bab tersebut kemungkinan berasal dari latar percakapan kedua tokoh tersebut. Keseluruhan percakapan di antara kedua tokoh selalu dilakukan pada malam hari dalam ruang belajar sang filsuf.

Mengutip sang filsuf dalam buku tersebut, “dunia ini sangatlah sederhana, dan demikian juga kehidupan”. Pada bab pertama sendiri, sang filsuf mengatakan bahwa ia percaya dunia dan kehidupan ini sederhana. Sang filsuf tersebut pun dengan mantap mengutarakan ketidaksetujuannya akan keberadaan trauma. Hal tersebut tentu saja membuat sang pemuda semakin terpancing untuk menentang hal tersebut dan memicunya untuk kerap datang kembali, bermaksud untuk membuat sang filsuf mengakui bahwa teori Alfred Adler yang ia percayai tersebut benar-benar salah.

Saat ini, dunia terlihat lebih rumit dan misterius bagimu, tapi jika engkau berubah, dunia ini akan terlihat lebih sederhana. Persoalannya bukanlah tentang bagaimana dunia ini, tapi tentang bagaimana engkau”, perkataan tersebut adalah sesuatu yang tampak dipegang teguh oleh sang filsuf di sepanjang alur percakapan mereka berdua. Keseluruhan percakapan mereka nampak berpusat dalam satu kalimat tersebut. 

Tak hanya membahas perihal trauma, melalui tokoh sang filsuf, buku ini dapat membantu masing-masing pembaca untuk hidup bebas dari ekspektasi orang lain yang memberatkan pundak mereka. Memperlihatkan bahwa memilih untuk bahagia itu sangatlah mungkin.
 
Buku Berani Tidak Disukai merupakan salah satu buku yang penuh akan pengetahuan dan kebijaksanaan. Dengan buku ini, kalian dapat memandu diri sendiri mengenai kebebasan dalam menjalani hidup dan belajar mencintai diri anda sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Mari keluar dari batasan yang telah kita tetapkan untuk diri sendiri dan mulai melihat hidup dari cara yang berbeda bersama dengan sang pemuda (Penulis: Ega Literian Lisba).

Berani Tidak Disukai | 2019 | Penulis: Fumitake Koga dan Ichiro Kishimi | Penerjemah: Agnes Cynthia | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Jumlah halaman : 323 halaman | ISBN: 978-602-06-3321-3.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel