Review F4 Thailand Episode 1 : Permainan Kartu Merah

Teknokra.id - Siapa yang tidak mengenal F4? Bagi kalian pecinta drama pasti sudah tidak asing lagi dengan F4. F4 merupakan geng yang terdiri dari empat pria tampan kaya raya yang memiliki kekuasaan dan di gemari banyak kaum hawa. Drama F4 : Boys Over Flower memang telah di adaptasi oleh berbagai negara diantaranya Taiwan (2001), Jepang (2005), dan Korea (2009). Namun pesona F4 dari tiap negara tersebut tidak pernah gagal, ketampanan dan kemampuan akting mereka selalu bisa mencuri perhatian para penonton.

Kini rasa rindu penggemar F4 telah terobati karena hadirnya drama baru F4 Thailand : Boys Over Flower 2021 dengan visual para akator dan aktrisnya yang tak kalah tampan dan cantik. F4 Thailand : Boys Over Flower merupakan drama Thailand yang sangat di tunggu-tunggu oleh para penggemar. Drama ini mulai tayang pada 18 Desember 2021 hingga 2 April 2022. Kamu dapat menyaksikan drama ini di GMM 25 dan VIU setiap hari Sabtu. 

Review F4 Thailand Episode 1 : Permainan Kartu Merah

Buat kamu yang belum nonton drama terbaru ini, kamu dapat menyimak review F4 Thailand : Boys Over Flower Episode 1 berikut ini.

Drama ini menceritakan perundungan yang terjadi di universitas elit tempat Gorya (Tontawan Tantivejakul/Tu) menempuh pendidikan. Gorya merupakan gadis kelas bawah yang mendapat beasiswa di universitas elit berisi siswa siswi dari kalangan atas. Gorya berusaha sebisa mungkin untuk tidak terlibat masalah dengan F4 yang anggotanya merupakan orang yang berpengaruh di universitas tersebut. Akar perundungan yang terjadi di universitas ini juga berasal dari perintah F4.

F4 terdiri dari Thyme (Vachirawit Chiva-aree/Bright), Kavin (Mentawin Opas-iamkajorn/Win), Ren (Jirawat Sutivanichsak/Dew), dan MJ (Hirunkit Changkham/Nani). F4 memiliki pengaruh sangat besar di universitas tersebut bahkan guru dan direktur universitas pun tidak mampu menghentikan aksi mereka. Oleh karena itu, Gorya mencari jalan aman untuk tidak terlibat masalah dengan F4.

Namun, suatu hari kemalangan menimpa Gorya dimana Hana teman barunya tidak sengaja menumpahkan makanan di sepatu Thyme yang membuat ia marah dan ingin memberikan hukuman kepada Hana. Melihat temannya mendapat perilaku yang tidak adil dari Thyme, Gorya berusaha menahan diri untuk tidak ikut campur atas kejadian itu. Namun, hati kecil Gorya tidak bisa menahan amarahnya ketika Hana diperlakukan tidak adil oleh Thyme. Akhirnya karena sudah tidak tahan melihat perilaku sewenang-wenang Thyme, Gorya pun menggebrak meja membuat suasana di kantin menjadi hening, pusat perhatian seisi kantin tertuju pada Gorya yang bertindak berani melawan Thyme. Gorya berjalan mendekati Thyme dan mengatakan bahwa hukuman yang Thyme berikan kepada Hana sangatlah berlebihan dan seharusnya Thyme bisa memaafkan kesalahan yang tidak sengaja dibuat Hana. 

Thyme memaafkan kesalahan Hana, namun sebagai gantinya Gorya harus menanggung akibat keberaniannya itu karena telah berani memerintah Thyme. Kartu merah berada di loker Gorya yang artinya target perundungan selanjutnya adalah Gorya. Usaha Gorya selama ini gagal untuk tidak mencari masalah dengan F4. Kini Gorya menjadi wanita pertama yang mendapatkan kartu merah.

Gorya berusaha sembunyi dari perundungan yang akan ia dapatkan dari siswa siswi di universitas ini. Namun meskipun dengan sekuat tenaga Gorya bersembunyi, ia masih tetap mendapatkan perundungan tersebut. Yang paling membuat sakit hati adalah teman Gorya yaitu Hana yang menjadi penyebab Gorya mendapat perundungan malah menghianati Gorya dengan tidak menolong Gorya dan malah pergi ketika melihat Gorya dibully. Padahal Gorya sangat mencemaskan keadaan Hana.

Kebiasaan Gorya ketika merasa kesal dengan keadaan yang dialaminya yaitu berteriak di rooftop meneriakan kekesalannya. Hal yang sama juga di lakukan Gorya saat ini namun aksinya ini ternyata disaksikan juga oleh Ren. Bukannya ikut melakukan perundungan pada Gorya, Ren justru membantu Gorya untuk tetap bersembunyi di rooftop hingga universitas sepi untuk menghindari perundungan dari siswa siswi lainnya. 

Hingga larut malam akhirnya Gorya keluar dari tempat persembunyian. Gorya bergegas mengambil barang-barangnya dan hendak pulang, namun ternyata masih ada siswa yang menunggu Gorya. Mereka menangkap Gorya dan merundungnya di salah satu ruangan. Namun lagi-lagi Ren muncul dan menolong Gorya dari perundungan tersebut. Disinilah awal mula Gorya jatuh cinta kepada Ren.

Atas kejadian di universitas hari ini membuat Gorya gelisah memikirkan hidupnya kedepan selama bersekolah di universitas. Dia ingin berhenti, namun Gorya memiliki keluarga yang selalu memberikan dukungan kepadanya membuat Gorya bangkit dan sadar bahwa ia tidak boleh takut serta harus melawan dan menghentikan permainan kartu merah ini.

Disisi lain Thyme merasa kesal kepada Ren yang telah membantu Gorya, ia melampiaskan amarahnya kepada orang lain. 

Pada episode ini kita juga tahu darimana asal sikap arogan dan semena-mena yang dimiliki Thyme. Sikap ini Thyme dapatkan dari ibunya yaitu seorang pembisnis sukses yang selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Keesokan harinya di universitas, ternyata perundungan yang dialami Gorya belum berakhir. Kali ini perundungan semakin parah dengan membawa sepatu Gorya sebagai alat untuk memancing Gorya agar sampai di tempat perundungan. 

Sepatu itu sampai di tangan Thyme dan dirusaknya lalu dibuang di tempat sampah. Gorya sudah tidak tahan dengan apa yang dilakukan oleh Thyme kepadanya. Gorya mengambil sepatu itu dari dalam tempat sampah lalu dipakainya. Gorya mengumpulkan keberanian kemudian dengan sekuat tenanga menendang Thyme hingga tersungkur ke tanah. Disinilah Gorya meneriaki Thyme bahwa ia akan melawan segala perundungan yang akan ia dapatkan.

Kira-kira apa yang akan dilakukan Thyme atas sikap Gorya yang telah melawannya? Apakah Gorya dapat menghentikan perundungan ini dan terbebas dari Thyme? Simak review episode 2 F4 Thailand : Boys Over Flower selanjutnya yaa! (Penulis : Tiya Riyanti).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel