Review Buku Cantik Itu Luka: Ketika Luka, Cinta, dan Sejarah Menyatu

Teknokra.id - Halo sobat Teknokra! Selamat pagi, siang, ataupun malam di mana pun sobat berada. Sudah baca buku apa hari ini? Novel, Self development, Atau belum menemukan judul yang menarik? Mungkin malah bingung mau baca buku atau baca chat lama yang udah berdebu itu? Ups! Jangan dong.. sobat! Kita review buku aja yuk. Kali ini kita akan membahas satu buku asyik dari penulis Indonesia, yakni Eka Kurniawan. Satu karya spektakuler, asyik, manis, dan tragis yang berjudul Cantik Itu Luka.

Dengan latar kolonial di sebuah tempat bernama Halimunda, Eka Kurniawan ‘memasak’ cerita tentang beberapa perempuan dan laki-laki dalam hidupnya dengan sempurna. Buku yang pertama kali terbit pada 2002 ini terasa begitu hidup dan lebih manusiawi meski akan agak sulit dicerna karena permainan sudut pandang tiap bab-nya. 

Uniknya, permainan sudut pandang ini relevan satu sama lain dan tidak hanya dijelaskan dengan latar waktu masa kini, tetapi, juga latar masa lalu. Dari situlah poin plus buku ini, permainan latar waktu dan pembedahan karakter yang matang. Dua hal itu yang memengaruhi buku ini, tak ada plot twist mengenai motif di akhir tetapi, langsung di bagian awal bab dan gamblang. Tak ada lagi yang disembunyikan, benar-benar gamblang.

Di buku ber-ISBN 9786020366517 ini terdapat cukup banyak tokoh yang memiliki khas dan kepribadian masing-masing. Meski demikian, tiap karakter tetap berkaitan dengan satu tokoh utama yang menjadi ‘dalang’ awal cerita rumit ini. Siapa lagi kalau bukan perempuan yang terdapat pada sampul Cantik Itu Luka edisi cetakan yang lama yaitu Dewi Ayu sang pelacur Halimunda. Dari Dewi Ayu ini lah kisah Cantik Itu Luka dimulai.

Jika sobat mengharapkan kisah pelacur yang hanya berputar di lingkaran berhubungan badan yang penuh gairah maka, Cantik Itu Luka bukan buku yang cocok. Tetapi, kalau sobat mencari kisah pelacur yang kompleks, melawan kebiasaan, dan menunjukkan dampak atau efek jangka panjang, maka Cantik Itu Luka wajib ada dalam reading list kalian! 

Bukan tanpa sebab, Cantik Itu Luka menawarkan pengalaman menelusuri kehidupan para perempuan yang menjadi jugun ianfu terutama dari sisi seorang Dewi Ayu. Dari alur awal penjemputan para perempuan, di mana mereka di letakkan, bagaimana mereka diperlakukan dan apa saja yang mereka rasakan. Semua itu dijawab oleh Eka Kurniawan dalam bungkus fiksi sejarah yang ciamik.

Tidak hanya menjabarkan dampaknya terhadap individu si pelacur, tetapi juga dampaknya terhadap keturunannya. Sebut saja empat anak Dewi Ayu, yakni Alamanda, Adinda, Maya Dewi dan si Cantik. Keempatnya memiliki kisah yang masih berputar dengan dunia ibunya secara tidak langsung, dan keempat-empatnya akan diceritakan secara rinci dan realistis sampai ke anak mereka. 

Konflik yang terkesan sepele tetapi dieksekusi dengan cara yang agak gila. Menikah secara paksa dengan seorang shodanco, menikah dengan mantan pacar kakak sendiri, menikah dengan preman, lahir dengan fisik aneh. Semua memiliki konflik utama masing-masing dan semuanya mendapat giliran untuk dibahas dan disambungkan satu sama lain.

Sobat pasti pun bertanya-tanya, apakah buku ini aman untuk anak usia di bawah 18 tahun? Sudah pasti tidak. Cukup banyak adegan-adegan yang terlihat aneh dan frontal yang sebaiknya tidak dibaca oleh sobat yang berada di bawah 18 tahun. Bahkan rasanya lebih cocok untuk dibaca sobat yang sudah berusia 21 tahun, sebab selain frontal dan mengandung adegan dewasa, bahasanya pun agak sedikit berat. Tetapi, meski demikian kelebihan-kelebihan pada buku ini mampu menutupi kekurangan berupa bahasa yang berat itu.

Gimana nih, sobat Teknokra? Udah kebayang belum mau baca apa menjelang weekend ini? Kalau masih bingung, pantengin terus Teknokra.id untuk artikel dan bacaan ringan yang pastinya bisa dinikmati di manapun dan kapanpun. Sampai jumpa! (Penulis: Aulia R.A).