Berkunjung ke Candi Borobudur di Era New Normal, Apa ya Perbedaanya?

Teknokra.id - Halo Sahabat Teknokra! Dari banyaknya Keindahan di Indonesia, kamu pasti sudah gak asing lagi ya dengan Candi Borobudur? Candi Borobudur merupakan Candi Budha yang ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO tahun 1991 lho. 

Nah sejak pandemi covid-19 berlangsung di Indonesia, candi borobudur sempat ditutup lho demi kesehatan pengunjung. Candi Borobudur pun kembali dibuka pada 18 September 2021. 

Berkunjung ke Candi Borobudur di Era New Normal, Apa ya Perbedaanya?

Dengan dibukanya kembali Candi Borobudur di Era New Normal ini, tentunya banyak perbedaan yang dijumpai. Nah penasaran apa saja perbedaanya? Yuk simak di bawah ini!
  

1. Persyaratan Masuk yang Ketat

Jika sebelum wabah Covid-19 meluas di Indonesia kita dapat berkunjung ke Candi Borobudur dengan leluasa, di Era New Normal ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut di antaranya :

a. Wisatawan dapat masuk ke area candi apabila sudah melakukan vaksin minimal dosis kedua.

b. Anak-anak dibawah usia 12 tahun dapat masuk ke area candi jika orang tuanya sudah vaksin.

c. Wisatawan diharuskan mengunduh aplikasi Peduli Lindungi atau bila tidak dapat menggunakan tanda pengenal untuk bisa masuk ke Candi Borobudur.

d. Wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan di Candi Borobudur.

2. Wisatawan hanya dapat berkunjung ke Pelataran Candi

Semenjak adanya covid-19 ini, wisatawan tidak dapat berkeliling seluruh area candi sebagaimana biasanya para wisatawan hanya diperbolehkan berada di pelataran atau halaman candi saja. Menurut Bapak Edy, salah satu tour guide Candi Borobudur, hal ini diberlakukan untuk meminimalisasi penularan virus melalui tubuh Candi, dan untuk menjaga agar Candi Borobudur tetap kokoh sebagaimana biasanya. 

3.Tidak ada Peminjaman Kain Khas Candi Borobudur

Bagi kamu yang sudah pernah mengunjungi Candi Borobudur, tentu tak asing lagi dengan adanya kain batik yang dipinjamkan untuk wisatawan kan. Selain memiliki motif yang indah, kain ini juga memperindah kita saat ingin berfoto. Sayangnya, di era new normal ini, peminjaman kain cantik ini dihentikan, hal ini dilakukan agar tak terjadi penularan virus melalui kain yang dipakai secara bergantian tersebut. 

4. Suasana yang Relatif Sepi

Di Era New Normal ini, wisatawan yang datang tak sebanyak dahulu. Jika dulu setiap 3 meter sekali kita akan bertemu wisatawan lainnya, di era new normal ini wisatawan relatif sepi, dan dibatasi hanya 4000 pengunjung setiap hari nya. 

Suasana yang sepi ini pun terlihat di area penjualan batik dan pernak-pernik khas Jogja yang ada di Candi Borobudur. Di area ini puluhan pedagang berusaha menjajakan barang dagangannya ke wisatawan yang jumlahnya kurang lebih hanya sepuluh orang. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan. Untuk itu, yuk kita doakan agar banyak wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, sehingga para pedagang bisa berjualan sebagaimana mestinya. 

Nah, itu dia keadaan Candi Borobudur di Era New Normal ini. Banyak ya Perbedaannya! Jadi Kapan nih kamu ke Candi Borobudur? (Penulis : Davina Syafa Kamila).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel