Menghitung Peningkatan Pasien Covid-19 dengan Matematika

Teknokra.id - Kasus Covid-19 terus melonjak di tahun 2022 ini dengan mutasi barunya. Sehingga tersiar kabar bahwa kasus dengan varian Omikron akan memuncak pada Februari dan Maret mendatang. Lalu, adakah dari kalian yang penasaran bagaimana cara menghitung laju kenaikan pasien Covid-19?

Tahukah kamu, untuk menghitung peningkatan pasien Covid-19 bisa dilakukan dengan rumus matematika loh! Berdasarkan ilmu epidemiologi, besarnya peningkatan kasus dalam suatu periode waktu tertentu disebut sebagai laju kenaikan kasus. Sederhananya, total kasus baru akan meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu satu minggu (waktu penggandaan atau doubling time).

Menghitung Peningkatan Pasien Covid-19 dengan Matematika

Berikut akan dijelaskan bagaimana menghitung peningkatan kasus Covid-19.

Deret Geometri

Misalnya, 1 orang positif Covid-19 akan dibiarkan tanpa adanya pembatasan yang ketat, maka dapat dikatakan keesokan hari akan menularkan 3 orang lainnya, yang masing-masing juga akan menularkan kepada 3 orang lain. Hal ini akan terjadi berulang kali disetiap harinya. Maka apa yang terjadi? Jumlah korban tentu akan semakin membludak.

Berdasarkan pernyataan di atas kita dapat menghitung jumlah korban Covid-19 hari ke-n

Diketahui:
a = 1
r = 3
*deret naik*

Ditanya: Jumah korban hari ke-7?
Penyelesaian :
S7 = (1(3^(7)-1))/(3-1)
S7 = 1093

Hal ini terjadi apabila pasien Covid-19 tidak ditangani secara cepat dan dibiarkan begitu saja tanpa adanya pembatasan yang ketat sehingga menularkan kepada banyak orang yang akan ikut menularkan lebih banyak orang lagi. Kita harus cepat menghentikan pertambahan deret geometri tersebut sebelum terlambat.

Tindakan Menghentikan Laju Pertumbuhan Covid-19

Pemerintah telah membuat kebijakan mengenai hal tersebut, yaitu memutus mata rantai Covid-19 dengan mendesak masyarakat untuk mengisolasikan diri di rumah masing-masing. Kita dapat menyangkutpautkan dalam pernyataan matematika berikut

Ingkaran/Negasi (~)

Ingkaran dapat diartikan sebagai pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan dengan pernyataan semula. Berikut adalah contoh pernyataannya
  P  : Semua warga diam di rumah masing-masing
~P  : Ada warga yang keluar rumah.
Pernyataan yang ingkar tentunya akan mengancam keberhasilan kebijakan yang telah dilakukan. 

Implikasi 

Implikasi diartikan sebagai hubungan antara dua buah pernyataan yang mana pernyataan kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan pertama. Implikasi ditandai dengan notasi ‘⟹’. 
Misalkan
                                            p ⟹ q
                               dibaca ‘jika p maka q’

Contoh pernyataan :
Jika seluruh masyarakat mengisolasikan diri di rumah masing-masing, maka memutus mata rantai Covid-19 akan berhasil.
Namun apabila masyarakat melakukan negasi/ingkar. Apa yang terjadi? 
Tentu saja, memutus mata rantai Corona tidak berhasil, kebijakan yang dilakukan tidak sesuai harapan, laju pertumbuhan virus akan tetap meningkat sehingga korban sediakala terus bertambah.

Bagaimana? Apakah mudah untuk kalian pahami? Dengan demikian, kalian bisa menganalogikan kasus Covid-19 dengan kasus matematika. Dalam matematika, kalian sebisa mungkin mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Begitupula dengan kasus Covid-19. Cobalah untuk mengatasi kasus Covid-19 dengan tetap mengikuti arahan dari pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan (Penulis: Shaffa Riyadhul Jannah M.).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel