Mitos atau Fakta: Penyebab Gigi Berlubang yang Perlu Anda Ketahui

Teknokra.id- Halo Sobat Teknokra! Gigi berlubang menjadi salah satu masalah kesehatan mulut yang paling umum dialami oleh masyarakat dari berbagai usia. Meski demikian, tidak sedikit informasi yang beredar di masyarakat mengenai penyebabnya justru tidak sepenuhnya benar. Beberapa anggapan hanyalah mitos, sementara yang lainnya terbukti secara ilmiah. Untuk mencegah gigi berlubang secara efektif, penting bagi kita untuk mengenali mana informasi yang akurat dan mana yang hanya sekadar kepercayaan turun-temurun.

1. Makan Manis Penyebab Utama Gigi Berlubang — Fakta

Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menyebabkan gigi berlubang. Ini adalah fakta yang didukung oleh penelitian. Gula yang menempel pada gigi menjadi sumber makanan bagi bakteri di mulut. Bakteri tersebut kemudian memproduksi asam yang dapat merusak lapisan pelindung gigi, yakni enamel. Jika dibiarkan terus-menerus, kerusakan ini akan berkembang menjadi lubang pada gigi.

2. Hanya Anak-anak yang Rentan Gigi Berlubang — Mitos

Anggapan bahwa hanya anak-anak yang berisiko mengalami gigi berlubang tidak sepenuhnya benar. Orang dewasa, terutama yang memiliki kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan mulut atau sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan asam, juga sangat rentan terhadap kerusakan gigi. Selain itu, penurunan produksi air liur seiring bertambahnya usia juga meningkatkan risiko gigi berlubang.

3. Sering Menyikat Gigi Sudah Cukup — Mitos

Menyikat gigi secara rutin memang penting, namun hanya menyikat gigi saja tidak cukup untuk mencegah kerusakan gigi secara menyeluruh. Teknik menyikat yang tidak tepat, penggunaan sikat gigi yang tidak sesuai, serta mengabaikan pembersihan sela-sela gigi dapat membuat sisa makanan tetap tertinggal dan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Oleh karena itu, menyikat gigi perlu dilengkapi dengan flossing dan berkumur menggunakan obat kumur antibakteri.

4. Gigi Berlubang Selalu Disertai Rasa Sakit — Mitos

Banyak orang baru menyadari bahwa mereka mengalami gigi berlubang ketika sudah merasakan nyeri. Padahal, lubang pada gigi tidak selalu menimbulkan rasa sakit pada tahap awal. Justru inilah yang membuat gigi berlubang berbahaya — karena kerusakan bisa terus berkembang tanpa disadari. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi adalah cara terbaik untuk mendeteksi dan menangani lubang gigi sejak dini.

5. Gigi Berlubang Tidak Bisa Disembuhkan — Sebagian Fakta

Ketika gigi sudah berlubang, kerusakan yang terjadi pada jaringan gigi bersifat permanen dan tidak bisa kembali seperti semula. Namun, gigi yang berlubang masih bisa ditangani oleh dokter gigi melalui proses penambalan atau perawatan saluran akar, tergantung pada tingkat keparahannya. Jadi, meski tidak dapat "sembuh" secara alami, kerusakan tersebut tetap bisa diatasi secara medis (Penulis: Nadia Felisa).